Jakarta – Sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menduduki peringkat teratas dalam berbagai survei elektabilitas menjelang pemilihan presiden, media asing Al Jazeera menyoroti kampanye akbar pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (10/2).
Media ini melakukan wawancara eksklusif dengan Prabowo di tengah-tengah kampanye tersebut dan menyoroti peluang kemenangan dalam satu putaran.
“Pada pandangan saya, semua angka survei menunjukkan hal yang sama. Anda juga melihat antusiasme masyarakat pemilih di level basis, semua angka menunjukkan bahwa kami akan maju ke putaran kedua. Melihat semangat pendukung saya di mana-mana, saya pikir mereka merasa bahwa tim kami adalah harapan nyata bagi mereka,” jawab Prabowo saat menjawab pertanyaan dari Al Jazeera.
Calon presiden nomor urut dua tersebut menilai bahwa masyarakat, terutama generasi muda, kini lebih rasional, kritis, cerdas, dan dapat menilai apakah seorang pemimpin benar-benar tulus atau autentik. Mereka juga memiliki kepedulian terhadap masa depan Indonesia.
“Generasi muda saat ini lebih rasional, lebih kritis, lebih cerdas, dapat merasakan apa yang asli dan apa yang tidak asli. Saya pikir mereka sangat khawatir dengan masa depan mereka,” ujar Prabowo.
Media tersebut juga menyoroti Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang berusia di bawah 40 tahun dan menghadapi penolakan dari beberapa pihak. Menurut Prabowo, hal ini adalah hal yang wajar dalam politik, meskipun di negara-negara Barat, memiliki pemimpin muda adalah hal yang biasa.
“Fakta bahwa ada wakil presiden yang berusia di bawah 40 tahun adalah hal yang normal di banyak negara di Barat. Tetapi di Indonesia sekarang ini menjadi semacam isu,” tambah dia.
“Saya pikir karena usianya bukan hanya di bawah 40 tahun, tapi karena dia adalah putra dari Presiden Joko Widodo. Saya kira itu yang membuat beberapa kalangan merasa tidak nyaman. Tapi itulah politik, kan? Anda tidak bisa menyenangkan semua orang sepanjang waktu,” tambah dia.
Prabowo juga bertekad untuk bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia secara merata, termasuk yang tidak memilihnya. Dia memberi contoh di Nusa Tenggara Timur, di mana ia kalah dalam pemilu sebelumnya, namun sebagai Menteri Pertahanan, ia membangun Politeknik ‘Ben Mboi’ Unhan RI di Belu.
“Saya akan bekerja untuk kebaikan Indonesia, bukan hanya untuk segmen tertentu. Saya buktikan ketika pemilu lalu, saya kalah telak di Nusa Tenggara Timur, tetapi ketika saya menjadi Menteri Pertahanan, saya punya kesempatan. Saya rasa itu salah satu politeknik terbesar dan terbaik di Nusa Tenggara Timur, di provinsi dimana saya kalah,” ujar dia.
Ketika ditanya tentang kondisi Indonesia jika dipimpin olehnya, Prabowo menekankan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan termasuk memberantas kemiskinan.
“Saya berharap Indonesia menjadi dinamis, lebih baik secara ekonomi, tetapi yang terpenting saya ingin mengentaskan kemiskinan. Saya ingin menghilangkan kelaparan (di masyarakat),” pungkas dia. (SENOPATI)