Menteri Israel Mendorong Penghapusan Bulan Ramadhan
Menteri Israel, Amichai Eliyahu, telah menyuarakan desakan untuk “menghapus” bulan Ramadhan. Menurutnya, bulan Ramadhan harus dihapus dan ketakutan terhadap bulan tersebut juga harus dihilangkan. Pernyataan kontroversial tersebut disampaikan oleh Eliyahu dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat, seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency pada Selasa (5/3/2024).
Eliyahu adalah seorang politisi sayap kanan yang berasal dari Partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir. Pada bulan November 2023, Eliyahu juga pernah menyebut bahwa menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “suatu pilihan”.
Belakangan ini, kekhawatiran akan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan Ramadhan meningkat akibat “kebocoran” keamanan Israel. Ada asumsi bahwa pembatasan bagi muslim Palestina yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan dapat memicu ketegangan.
Media Israel melaporkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mendesak Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza sebelum Ramadhan tiba. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Tel Aviv telah mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Dalam proses pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan sandera dengan bantuan mediasi dari AS, Qatar, dan Mesir, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Israel akan menghentikan perangannya melawan Gaza selama bulan Ramadhan jika kesepakatan dapat tercapai.
Hamas, yang dituduh menyandera lebih dari 130 warga Israel, menuntut agar serangan Israel di Gaza dihentikan sebagai syarat untuk kesepakatan pembebasan sandera. Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 berhasil membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.
