Seorang ibu dan dua anaknya yang masih balita tewas setelah diduga keracunan telur ikan buntal.. Pagi hari sebelum pergi ke sungai, ketiganya hanya mengonsumsi telur ikan buntal yang telah digoreng sejak semalam.
Melansir dari Merdeka.com, Kamis (7/3/2024), sesaat setelah mengonsumsinya, ketiganya merasakan keluhan seperti lemas dan kerongkongannya terasa sakit. Para tetangga yang melihat kondisi korban dalam keadaan lemas, langsung membawa mereka ke RSUD Saparua. Meski telah mendapatkan pertolongan dari pihak rumah sakit, namun nyawa ketiga korban tidak dapat terselamatkan.
Peristiwa hampir serupa juga pernah terjadi [ada 2009 lalu. Saat itu seorang warga Desa Air Batuan, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu bernama Suri, tewas setelah mengonsumsi ikan buntal, sedangkan tujuh rekannya masih dirawat intensif di rumah sakit umum daerah setempat.
Korban tewas dalam perjalanan menuju Puskesmas Penago II, Jumat dinihari, 25 Desember 2009, demikian informasi yang dihimpun dari RSUD Bengkulu, yang dikutip dari Antara, Sabtu, 26 Desember 2024. Rita, seorang perawat RSUD M Yunus Bengkulu menuturkan, Suri yang tewas dan tujuh orang lainnya yang dirawat diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal hasil tangkapan nelayan setempat.
Sejak dulu ikan buntal tidak dimakan manusia karena dikenal memiliki racun berbisa, namun ke delapan orang warga Desa Air Batuan itu nekad mengonsumsinya. Tujuh warga yang masih menjalani perawatan sebagian besar adalah tetangga Suri.
Menurut keterangan keluarga korban, Suri mendapatkan seekor ikan buntal dari serang nelayan setempat. Suri semula meminta ikan itu untuk dijadikan pajangan saja, namun sesampainya di rumah ia memasaknya dan mengonsumsinya bersama tetangganya.
Setelah beberapa jam memakan ikan itu, mereka kemudian muntah-muntah dengan kondisi kian melemah. Kapolsek Talo AKP Joko Setiono mengatakan, penyidik masih menyelidiki dugaan keracunan ikan buntal tersebut.