Baju Adat Sebagai Seragam Wajib di Sekolah, Sarana Mengajarkan Keberagaman Budaya Sejak Dini

Date:

Pro dan kontra mengenai menggunakan baju adat sebagai seragam sekolah telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh para orangtua murid. Beberapa setuju dengan aturan tersebut, namun masih banyak sekolah yang belum menerapkannya.

Menurut Sulis (40), seorang orang tua murid di SDIT di Lebak, Banten, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi maupun penerapan mengenai penggunaan baju adat di sekolah tersebut. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa ia tidak keberatan jika aturan tersebut akhirnya diterapkan di sekolah.

Baginya, penggunaan baju adat bisa menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya. Namun lebih tepatnya, penggunaan baju adat seharusnya terbatas pada acara-acara tertentu di sekolah maupun dalam acara kebudayaan.

Namun, Sulis juga berpendapat bahwa memperkenalkan budaya kepada anak-anak tidak selalu harus melalui penggunaan baju adat. Menurutnya, pendidikan tentang budaya juga dapat diberikan melalui berbagai media, seperti edukasi melalui teknologi seperti gadget. Melalui tayangan konten YouTube yang bernuansa budaya, ia berharap anak-anak dapat lebih tertarik dan memahami kekayaan budaya Indonesia.

Source link

Semua BErita

Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia

Peran Bappenas dalam meningkatkan akses terhadap energi bersih - Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia, lembaga...

Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

Peran swasta dalam mendukung program konservasi alam dan lingkungan serta pembangunan - Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi...

Strategi Konservasi Air untuk Menghadapi Kekeringan

Strategi konservasi air untuk menghadapi kekeringan - Kekeringan, ancaman yang kian nyata di tengah perubahan iklim, menjadi...

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran - Yayasan Paseban, sebuah organisasi nirlaba yang...
Exit mobile version