KABAR DPR – Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) yang dipimpin oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid melakukan Kunjungan ke Parlemen Spanyol pada Rabu (22/5/2024). Turut serta dalam Delegasi Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dan sejumlah Anggota MPR RI.
Menurut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, pertemuan berlangsung sangat konstruktif dalam rangka memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia-Spanyol khususnya kerjasama antara MPR RI dan Parlemen Spanyol.
Disamping itu, kedua pihak sepakat untuk terus mempromosikan ketertiban dan kedamaian dunia di atas nilai-nilai kemerdekaan, keadilan, dan hak asasi manusia.
“Secara khusus kedua parlemen membicarakan upaya mewujudkan kedamaian bagi rakyat Palestina melalui gencatan senjata segara dan dukungan kolektif negara-negara di dunia dalam mewujudkan kemerdekaan rakyat Palestina,” terang Hidayat Nur Wahid.
Sementara itu, Anggota MPR RI yang juga Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan kedua parlemen memiliki kesamaan pandangan bahwa kemerdekaan Palestina dan penghentian penjajahan Israel atas Palestina adalah solusi terbaik untuk konflik Timur Tengah dan perdamaian dunia.
“Kedua parlemen sepakat mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam penjajahan Israel atas Palestina. Kedua parlemen juga sepakat agar gencatan senjata segera dilakukan untuk menyelamatkan warga sipil,” kata Jazuli Juwaini.
Anggota MPR/DPR Dapil Banten mengapresiasi sikap Pemerintah dan Parlemen Spanyol yang secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan, pengakuan itu secara resmi diumumkan Perdana Menteri Spanyol di Gedung Parlemen bertepatan dengan kunjungan delegasi Indonesia (Rabu, 22/5/2024).
“Alhamdulillah delegasi MPR RI turut menjadi saksi pengakuan resmi Pemerintah Spayol atas kemerdekaan Palestina. Kami sampaikan secara langsung apresiasi melalui Parlemen Spanyol dan kita berkomitmen untuk saling menguatkan dan menggalang diplomasi global untuk pengakuan kemerdekaan tersebut,” ungkap Jazuli.
Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia ini yakin semakin banyak negara yang mendukung kemerdekaan Palestina atas dasar kemanusiaan, keadilan, dan hak asasi manusia. Apa yang dilakukan Israel benar-benar di luar nalar kemanusiaan, berbar, dan biadab.
“Israel hari ini mengalami defisit dukungan internasional yang akut. 143 negara secara terbuka mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, hanya menyisakan segelintir negara yang menjadi antek zionis. Maka, diplomasi global akan terus kita lakukan sampai Israel hengkang dari Palestina dan Palestina meraih kemerdekaannya,” pungkas Jazuli.