Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Basarnas dalam menyusun Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dengan harapan akan memberikan dampak positif dan signifikan terhadap citra pariwisata Indonesia. Lima DPSP yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin, mengatakan bahwa penyusunan dokumen ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Basarnas dan Kemenparekraf. Kelima DPSP ini menjadi proyek percobaan dalam implementasi protokol keamanan dan keselamatan sebelum diterapkan secara luas di seluruh Indonesia.
Workshop selama tiga hari telah dilaksanakan di Labuan Bajo mulai 28 hingga 30 Mei 2024. Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi protokol keamanan dan keselamatan, workshop untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat, serta simulasi keselamatan di destinasi pariwisata dan pengukuhan kelompok wisata berbasis SAR.
Pelatihan tersebut mencakup prosedur manajemen informasi krisis pariwisata, penanganan perdarahan dan cedera alat gerak, penanganan korban tidak sadarkan diri, penanganan luka bakar, dan prosedur evakuasi korban. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan Labuan Bajo, khususnya, dan Indonesia secara keseluruhan, sebagai destinasi pariwisata yang lebih nyaman, aman, dan selamat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan menganggapnya sebagai langkah strategis yang sangat penting dalam mendukung Labuan Bajo sebagai DPSP yang aman dan nyaman, terutama mengingat mayoritas destinasi wisata di Labuan Bajo berada di perairan.