Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, Thailand, mengalami pertumbuhan sebesar 1,5 persen pada kuartal pertama tahun ini, menurut data yang dirilis oleh Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC). Angka pertumbuhan ini melebihi ekspektasi analis yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,8 persen dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters.
Pada kuartal terakhir tahun sebelumnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand meningkat sebesar 1,7 persen secara tahunan. Secara triwulanan, PDB tumbuh sebesar 1,1 persen setelah mengalami revisi dari kontraksi sebesar 0,4 persen pada kuartal sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan dalam investasi publik dan pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi tetap didorong oleh ekspor, konsumsi swasta, dan investasi.
Capital Economics menyatakan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Thailand stabil dan diperkirakan akan terus meningkat, namun tidak dalam skala yang spektakuler. Namun demikian, diperkirakan pariwisata yang semakin meningkat dan belanja pemerintah yang kuat akan tetap menjadi faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi Thailand.
NESDC memperkirakan pertumbuhan PDB Thailand tahun ini akan berada di kisaran 2,0 persen hingga 3,0 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 2,2 persen hingga 3,2 persen.