Konflik antara Stefani (38 tahun) dengan keluarganya telah berlangsung sejak ayahnya, Sugianto, masih hidup. Sejak tahun 2010, Stefani tidak pernah berkomunikasi atau memberi kabar kepada keluarganya, dan selama 2 tahun tidak bersilaturahmi. Pada tahun 2012, saat ayahnya sakit, Stefani datang menengoknya namun diusir. Ibunya, Kusmayati, berusaha melerai namun gagal sehingga hubungan dengan Stefani terputus.
Sebelum meninggal, ayahnya berpesan agar tidak mencantumkan nama mantunya di batu nisannya. Saat ayahnya meninggal pada Desember 2012, Stefani marah karena nama suaminya tidak tercantum di batu nisan. Hal ini memicu konflik antara Stefani dan keluarganya.
Kusmayati dan Sugianto memiliki 3 anak: Dandy Sugianto, Stephanie Sugianto, dan Ferline Sugianto. Mereka juga membangun bisnis bersama dengan mendirikan PT. Ekspedisi Muatan Kapal Laut Bimajaya Mustika.
Setelah kematian Sugianto, Kusmayati membuat surat keterangan ahli waris namun sulit berkomunikasi dengan Stefani. Ia menandatangani surat atas nama Stephanie agar ia tetap tercatat sebagai ahli waris. Namun, surat keterangan waris dari desa tidak berlaku hukum sehingga dibuat keterangan waris baru oleh notaris.
Kusmayati membuat perubahan pemegang saham di perusahaan untuk menjalankan roda perusahaan. Namun, perubahan tersebut dianggap sebagai pemalsuan oleh Stefani yang melaporkan ibunya ke polisi. Selama mediasi, nilai asset yang diminta Stefani dianggap terlalu besar.
Stefani bahkan mengajukan agar ibunya dipenjara, menunjukkan perilaku durhaka. Ini sangat menyakitkan bagi Kusmayati sebagai seorang ibu yang telah berbuat bagi Stefani. Yang lebih menyedihkan, Stefani bahkan membuat surat kepada hakim untuk menahan ibunya demi melindungi hak warisnya, menunjukkan perilaku yang tidak senonoh.