Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, Dr. David Hariadi Mazhoer, akhirnya memberikan penjelasan terkait bayi berusia 6 bulan yang meninggal dunia di ruang IGD RS AWS Samarinda pada Jumat, 29 Juni 2024.
Menurut David, keluarga pasien mempertanyakan perbedaan diagnosis yang terjadi selama penanganan pasien. Hal ini karena kondisi pasien yang semakin memburuk seiring waktu karena terus muntah dan diare. David juga mengakui bahwa dalam penanganan awal, dokter kesulitan mencari pembuluh darah bayi karena gemuk atau obesitasnya.
David menjelaskan bahwa saat penanganan awal hingga pasien dinyatakan meninggal dunia, pasien tersebut belum terpasang infus karena kesulitan pembuluh darah akibat obesitas. Dugaan sementara menyebutkan bahwa pasien meninggal akibat dehidrasi yang disebabkan oleh diare dan muntah.
Di RSUD AWS Samarinda akan dilakukan audit internal untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab meninggalnya bayi tersebut. David menyatakan bahwa kondisi pasien yang jelek mungkin menjadi penyebab kegagalan penanganan, namun audit internal akan dilakukan oleh pihak Komite Medis.
Bayi tersebut berasal dari Muara Badak, Kutai Kartanegara, dan dirujuk ke RS AWS Samarinda dengan keluhan diare dan muntah. Meskipun telah dirujuk ke beberapa rumah sakit sebelumnya, tetapi di RSUD AWS Samarinda, bayi tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.