Abu Mughaiseeb menyatakan bahwa cuaca panas dapat meningkatkan keringat dan penumpukan kotoran yang dapat menyebabkan ruam dan alergi. Jika tidak diatasi, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Menurutnya, masyarakat di Gaza sekarang tinggal di kondisi yang tidak layak dan kurang higienis.
Dokter dari organisasi MSF juga khawatir tentang kemungkinan munculnya kondisi kulit seperti leishmaniasis, yang dapat menjadi fatal. Leishmaniasis disebabkan oleh parasit protozoa yang ditularkan melalui gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Anak-anak di Gaza, yang sudah rentan terhadap penyakit karena kekurangan gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit kulit.
Selama kunjungan ke sekolah darurat di kamp pengungsian, diketahui bahwa 24 dari 150 siswa menderita kudis. Beberapa di antara mereka bahkan mengalami infeksi kulit yang menular. Ola al-Qula, seorang guru di salah satu sekolah tenda darurat, mengatakan bahwa kondisi kebersihan yang buruk di kamp pengungsian juga menyebabkan merajalelanya penyakit-penyakit lain.
Sistem toilet yang masih primitif dan aliran air yang tidak teratur di antara tenda-tenda di kamp pengungsian juga turut berkontribusi terhadap penyebaran epidemik di kawasan tersebut. Semua ini menunjukkan perlunya perhatian yang lebih serius terhadap kondisi kesehatan dan kebersihan di Gaza.