Liputan6.com, Jakarta – Terjebak di bandara karena tidak bisa mendapatkan tiket pulang merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Sebuah unggahan di media sosial dilakukan oleh pengusaha Amerika Serikat, Paul-Bernard Jaroslawk, yang menceritakan kisah adik perempuannya yang mengalami keadaan darurat saat melakukan perjalanan dari Doha ke Chicago.
Dilansir dari Mint, pada 23 Juni 2024, Paul membagikan kisah tersebut pada 19 Juni 2024. Adiknya terus ditolak naik pesawat karena sudah penuh dan menghindari masalah berat penumpang di dalam pesawat. Tiket yang dimiliki adalah tiket standby, dimana reservasi telah dilakukan namun belum mendapatkan kursi.
Meskipun opsi ini memberi fleksibilitas kepada penumpang untuk melakukan perjalanan dengan waktu yang berubah, banyak hal tergantung pada maskapai penerbangan dan ketersediaan kursi. Terkadang, penumpang standby harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan kursi pada penerbangan yang diinginkan.
“Dikarenakan manajemen berat badan, mereka tidak menerima penumpang tambahan. Ketika Anda terbang dengan status standby, Anda hanya akan mendapatkan kursi setelah penumpang lain sudah naik dan ada kursi kosong. Maka dari itu, adik perempuan Paul mencoba untuk naik penerbangan ke DC,” tulisnya dalam unggahan yang dibagikan.
Namun, kejadian tak terduga terjadi di bandara, yang mengubah seluruh situasi menjadi pengalaman yang menyenangkan. Adik perempuan Paul secara tidak sengaja bertemu dengan CEO Qatar Airways, Badr Mohammed Al Meer. Selain berhasil mendapatkan kursi pesawat, ia bahkan berhasil memperoleh tiket kelas bisnis menuju New York.
