Mengulik Kebo Bule, Salah Satu Daya Tarik Perayaan Malam 1 Suro Bagi Warga

Date:

Share post:

Dalam buku Misteri Bulan Suro, Perspektif Islam Jawa karya Muhammad Solikhin, disebutkan bahwa kata “suro” berasal dari kata “asyura” yang berarti “sepuluh” dalam bahasa Arab. Asyura merujuk pada tanggal 10 bulan Muharam yang terkait dengan peristiwa wafatnya Sayyidina Husein, cucu Nabi Muhammad di Karbala, Irak.

Sultan Agung memperkenalkan pola peringatan tahun Hijriah secara resmi di Jawa, yang kemudian diikuti oleh seluruh masyarakat. Berbagai ritual perayaan Muharram dan Asyura di Indonesia dijaga kelestariannya berkat kontribusi Sultan Agung.

Di Keraton Surakarta, peringatan Satu Suro dilakukan dengan bersyukur, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di Masjid Pujasana. Pada masa Paku Buwono XII, upacara kirab pusaka malam Satu Suro dilakukan seminggu sekali pada hari Jumat dengan mengelilingi bagian dalam keraton.

Source link

Semua BErita

Ketika Pipa Air Minum Disulap Jadi Instalasi Seni di Art Jakarta 2024

Art Jakarta tahun ini telah meningkatkan ukuran lahan pameran, dari dua hall sebelumnya menjadi tiga hall, yaitu C1,...

Survey: 73.3% of the Public Supports the Formation of KIM Plus Coalition

Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator antara tanggal 22 hingga 29 September 2024 menemukan bahwa 73,3%...

Hanya 1 Rupiah untuk HUT TNI, Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT

loading... Bus Transjakarta membawa penumpang di Halte Karet, Jakarta, Jumat (4/10/2024). Memperingati HUT TNI Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT...

Tren Infus Cinderella di Kalangan Pekerja Muda Korea Selatan dan China untuk Atasi Kelelahan

Para pekerja muda di China dan Korea Selatan sedang mengikuti tren terapi nutrisi intravena (IVNT) untuk mengatasi kelelahan...