Segmen pasar untuk slow coffee masih terbatas dan tersegmentasi dibandingkan dengan kopi yang diseduh menggunakan mesin espresso di Indonesia. Namun, Martony yakin kehadiran Hario Café Tokyo akan mendapatkan tempat di hati para penikmat kopi di Indonesia.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah harga, karena proses penyeduhan manual membutuhkan biji kopi berkualitas tinggi yang biasanya lebih mahal. Namun, dengan fokus pada kualitas dan edukasi, Hario Café optimis dapat menarik minat konsumen yang mencari pengalaman kopi yang lebih mendalam dan berbeda.
Head Barista Hario Café, Mike, menambahkan bahwa pembukaan Hario Café di One Satrio diharapkan dapat memperkenalkan konsep slow coffee dan teknik manual brew kepada masyarakat Indonesia, serta membawa budaya kopi di Indonesia ke gelombang ketiga yang lebih fokus pada kualitas dan rasa.
Hario sendiri telah berdiri sejak tahun 1921, dan menjadi satu-satunya manufaktur dengan pabrik kaca tahan panas di Jepang. Hario Cafe merupakan brand license dari Jepang yang telah membuka cabang di beberapa kota di dunia lainnya, termasuk Firenze, Bangkok, Sao Paulo, dan Taiwan.