loading…
Korban dugaan perundungan, RE (16) mengaku sering diintimidasi oleh geng SMA Binus School Simprug. Bahkan, dia juga kerap diancam oleh geng setiap harinya. Foto: Ilustrasi / Dok SINDOnews
JAKARTA – Korban dugaan perundungan atau bullying, RE (16) mengaku sering diintimidasi oleh geng SMA Binus School Simprug. Bahkan, dia juga kerap diancam oleh geng di sekolah tersebut setiap harinya. Hal itu diungkapkan RE saat diundang untuk menghadiri audiensi dengan Komisi III DPR di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/9/2024).
“Saya setiap hari selalu diancam oleh ketua geng dan anggota geng yang selalu mendatangi saya secara beramai-ramai. Mulai dari saya pertama kali diancam untuk menjadi tumbal,” ujar RE.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman yang memimpin rapat bertanya tentang nama geng yang sering merundung RE. Namun, RE mengaku tidak tahu nama geng tersebut.
“Saya tidak tahu nama geng itu karena saya adalah murid baru di sana. Dan saya tidak punya siapa-siapa di sana,” katanya.
Kemudian, Habiburokhman kembali bertanya tentang nama ketua geng SMA Binus School Simprug yang merundungnya. “Nama ketua gengnya berinisial K,” jawab RE.
SMA Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah mengambil tindakan tegas terhadap 8 siswa yang diduga melakukan perundungan dan perkelahian terhadap siswa RE (16).
“Karena ada perkelahian seperti ini, sekolah telah bertindak dengan memberikan sanksi suspensi. Tindakan langsung diambil terhadap orang-orang yang terlibat dan mereka di-suspend,” kata Kuasa Hukum Yayasan Bina Nusantara Otto Hasibuan di Binus School Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/9/2024).
“Ada 8 orang yang ditemukan di lokasi yang menurut penilaian bisa dikenakan suspensi,” tambahnya. Namun, Otto tidak memberikan rincian tentang siapa saja 8 siswa yang dimaksud.
(jon)