“Kami melihat persaingan dengan brand lain yang sudah lebih lama beroperasi di luar negeri sebagai peluang untuk menonjolkan keunikan dan perbedaan kami,” kata Edward.
Walau ada banyak merek yang lebih dulu masuk ke pasar, ia yakin bahwa dengan membawa sentuhan khas Indonesia seperti gula merah, mereka dapat menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar global. Persaingan juga dianggap sebagai dorongan untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman kopi yang lebih baik kepada konsumen internasional.
Dalam hal promosi di luar negeri, perusahaan menerapkan strategi yang disesuaikan dengan profil pasar setempat. “Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah promo Buy 1 Get 1 yang kami lakukan saat membuka gerai baru,” tambahnya.
Strategi ini dianggap berhasil karena mampu mendorong orang untuk mencicipi produk Kenangan Coffee. Oleh sebab itu, Kenangan Coffee dengan percaya diri merambah ke Filipina dan India sebagai destinasi ekspansi selanjutnya.
“Kami melihat potensi pasar yang besar di kedua negara tersebut. Di Filipina, minat dalam konsumsi kopi terus meningkat, khususnya di kalangan generasi muda. Selain itu, selera masyarakat di sana mirip dengan Indonesia, membuat Filipina menjadi pasar yang tepat untuk ekspansi,” ungkap Edward.
Di sisi lain, India merupakan salah satu pasar terbesar di dunia dengan populasi yang sangat heterogen. Meskipun teh menjadi minuman tradisional yang dominan, konsumsi kopi terus berkembang terutama di kota-kota besar.
Menurut Edward, India juga memiliki kelas menengah yang berkembang pesat, yang mulai mencari pengalaman minum kopi berkualitas. Kenangan Coffee melihat potensi besar di India untuk jangka panjang.
“Selain itu, tren urbanisasi yang cepat dan penetrasi internet yang tinggi di antara konsumen muda di India membuat strategi kami—yang menggabungkan kopi berkualitas dengan layanan berbasis teknologi—sangat relevan di sana,” ujarnya.