Hari Lanjut Usia Nasional yang diperingati pada tanggal 29 Mei 2025 memberikan kesempatan kepada kita untuk merayakan usia lanjut sebagai fase kehidupan yang penuh potensi. Bukan sebagai akhir dari masa produktif, melainkan sebagai fase emas yang menawarkan kebijaksanaan dan inspirasi. Penuaan bukanlah sebuah hambatan, namun malah membawa keunggulan tertentu, terutama dalam konteks kemampuan otak. Banyak mitos yang beredar bahwa kemampuan intelektual menurun drastis pada usia lanjut, namun berbagai temuan ilmiah dan penelitian telah membantah hal tersebut.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, usia di atas 60 tahun justru merupakan fase kejayaan kognitif manusia. Banyak lansia di Indonesia yang tetap produktif, menjadi konsultan senior, dan memberikan kontribusi dalam berbagai bidang pekerjaan. Bahkan, jumlah penduduk lansia di Indonesia semakin meningkat, menandakan bahwa negara telah memasuki fase aging population yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan kebijakan sosial, kesehatan, dan ekonomi.
Studi-studi ilmiah juga menunjukkan bahwa otak orang lanjut usia bekerja dengan lebih efisien dan kreatif. Puncak aktivitas intelektual manusia bahkan terjadi mendekati usia 70 tahun. Dengan meningkatnya mielin dalam otak usia lanjut, kemampuan intelektual dapat meningkat hingga 300%. Ciri-ciri otak orang usia 60-80 tahun yang menakjubkan, seperti neuron yang tetap hidup dan penggunaan dua belahan otak secara bersamaan, menjadikan lansia lebih adaptif dan kreatif.
Tips sehat untuk tetap hebat di usia lanjut antara lain adalah menerima dan merayakan usia, terus belajar, menjaga hubungan sosial, merencanakan aktivitas masa depan, dan tetap aktif secara fisik dan mental. Pada Hari Lanjut Usia Nasional ini, mari kita menghormati para lansia sebagai sumber kebijaksanaan dan inspirasi. Kesejahteraan dan pemberdayaan mereka merupakan sebuah investasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Selamat Hari Lanjut Usia Nasional tahun 2025!
Penulis: Dr. Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes, Staf Pengajar Universitas Indonesia Maju, Aktivis Satuan Karya Pramuka Bakti Husada, Anggota WAG Manua Bermartabat.
Referensi: Badan Pusat Statistik (BPS), 2023; Bartzokis, G., 2004; Cabeza, R., 2002; Kementerian Kesehatan RI, 2020; Monchi, O., Petrides, M., Strafella, A. P., Worsley, K. J., & Doyon, J., 2006; Park, D. C., & Reuter-Lorenz, P. A., 2009; Sari, A. R., & Suryanto, P., 2021; Seligman, M. E. P., 2002; Wahyuni, S., 2015; Winarno, S., 2012.