Samarinda, Busam.ID – Sebuah kejadian tragis terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda, dimana seorang bayi berusia 6 bulan meninggal dunia pada Jumat (28/6/2024) malam sekitar pukul 21.20 wita. Bayi tersebut didiagnosis menderita muntaber, namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan karena dugaan keterlambatan pelayanan dari pihak RSUD.
Informasi yang didapat dari Busam.ID menyebutkan bahwa bayi tersebut pertama kali dirujuk ke klinik di Muara Badak, Kukar. Namun, saat hendak diimpuks, petugas medis tidak dapat menemukan pembuluh darahnya sehingga bayi dirujuk kembali ke Samarinda. Keluarga bayi kemudian membawanya ke rumah sakit Qurrata Ayyun, namun disarankan untuk ke RSUD AW Suahranie karena kekurangan peralatan.
Pada pukul 18.10 Wita, bayi tiba di RSUD Abdul Wahab Sjahranie dan langsung ditangani di IGD. Namun, keluarga bayi, Muh Yamin, mempertanyakan penanganan yang lambat oleh pihak RSUD.
Perawat di RSUD mencoba memasang infus namun gagal karena tidak menemukan pembuluh darah, sehingga keluarga pasien diminta untuk menunggu dokter anestesi. Sayangnya, dokter anestesi sedang melakukan operasi di lantai atas dan tidak segera tersedia.
Keluarga mengusulkan untuk mendatangkan dokter anestesi lain, namun terus diminta untuk menunggu tanpa kejelasan. Akibatnya, pada pukul 21.00 Wita, kondisi bayi semakin melemah dan akhirnya meninggal dunia setelah tidak mendapatkan penanganan yang memadai.
Keluarga yang keberatan terhadap kelalaian pihak rumah sakit meminta laporan kronologis penanganan pasien dan menyatakan akan menempuh jalur hukum. Kepala Instalasi Humas RSUD Abdul Wahab Sjahranie, dr. Arysia Andhina menyatakan bahwa pihak RSUD akan menelusuri kasus tersebut.
Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan medis demi keselamatan pasien. (zul) Editor: M Khaidir
Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda dan lainnya melalui Google News.