Alat berat diterjunkan untuk mengeruk sisa bara api di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten, pada hari Minggu (22/10/2023). Asap tebal masih menyelimuti TPA Rawa Kucing setelah terbakar pada hari Jumat (20/10/2023). Area yang terbakar sudah terkendali, namun masih ada titik-titik api yang tersisa.
Petugas saat ini fokus pada pendinginan lokasi dengan menggunakan alat berat untuk mengeruk gunungan sampah dan menyemprotkan air. Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan, mengatakan bahwa seluruh personel sedang berupaya untuk memadamkan api dengan lebih maksimal, bahkan di dalam gunungan sampah.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 534 personel yang dikerahkan secara berkala. Namun, kendala dalam penanganan ini adalah luasnya area, medan yang mudah amblas, dan asap yang terus muncul. Meskipun demikian, petugas berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dan optimistis bahwa akan ada progres penanganan yang signifikan.
Kepala DPUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, mengungkapkan bahwa lebih dari 15 alat berat dan ratusan petugas telah diturunkan untuk membantu mengeruk sampah. Hal ini berkaitan dengan timbulnya kembali api akibat adanya gas metan di dalam sampah. Harapannya, dengan alat berat tersebut gas metan dapat terilis.
Ruta menjelaskan bahwa karena luasnya lahan yang terbakar, DPUPR Kota Tangerang telah menurunkan ratusan petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi untuk menguruk atau menggali sampah di pinggiran area. Tujuannya sama dengan harapan sebelumnya, yaitu agar gas metan dalam tumpukan sampah dapat terilis.
Sebanyak 450 personel gabungan telah diturunkan untuk menangani kebakaran TPA Rawa Kucing. Sampai saat ini, seluruh petugas masih tetap siaga menyemprotkan air di lokasi kebakaran. Mereka tersebar di berbagai titik untuk menyemprotkan air dari atas dan menginjeksikan air dari bawah gunungan sampah yang terbakar.