DPRD Kota Bogor akan memulai pembahasan nota keuangan RAPBD 2024 pekan ini. Pembahasan akan dilakukan dengan intens bersama Pemkot Bogor. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, mengatakan bahwa dalam dua pekan ke depan, setiap komisi akan membahas secara detail dengan seluruh SKPD. Dua pekan berikutnya, Banggar akan melakukan finalisasi dengan TAPD. Tujuan dari waktu pembahasan yang lama ini adalah agar APBD 2024 menjadi lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam nota keuangan yang disampaikan oleh Pemkot Bogor, diketahui bahwa RAPBD 2024 memiliki total anggaran sebesar Rp3 triliun. Terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp2,7 triliun, belanja daerah sebesar Rp2,9 triliun, dan pembiayaan daerah sebesar Rp200 miliar.
Dalam pembahasan RAPBD 2024 ini, Atang menekankan agar Pemkot Bogor memprioritaskan penggunaan anggaran di tahun 2024 untuk sektor pendidikan, program sosial, dan program kewilayahan. Hal ini dikarenakan fokus tersebut menjadi masalah yang muncul pada tahun 2023 dan perlu diselesaikan pada tahun 2024.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyampaikan bahwa dalam struktur RAPBD 2024 yang disampaikan terdapat angka SILPA Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp135 miliar. Namun, dengan mempertimbangkan pelaksanaan APBD 2023 dan melihat tren realisasi APBD 2020-2022, Bima menyatakan bahwa angka SILPA Tahun Anggaran 2023 perlu dikoreksi menjadi Rp62 miliar.
Bima juga menekankan kepada seluruh SKPD Kota Bogor agar merencanakan pendapatan secara optimal dengan melihat potensi pendapatan daerah, target realisasi potensi pendapatan daerah, dan penyelesaian utang pendapatan daerah. Selain itu, terkait dengan belanja, Bima mengatakan bahwa perlu adanya refocusing belanja. Oleh karena itu, kepala perangkat daerah diharapkan untuk meninjau kembali rencana anggaran belanja dan melakukan prioritas belanja.
(poe)
