Sebanyak 24 penderita cacar monyet di Jakarta masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit. Mereka berjenis kelamin pria dan semuanya tertular melalui kontak seksual. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, periode Oktober-1 November 2023 jumlah kasus aktif cacar monyet di Jakarta berjumlah 24 orang. Terdapat satu orang positif cacar monyet pada Agustus 2023, namun sudah sembuh. “Kasus positif aktif ada 24 orang. Positivity rate PCR 29 persen. Semua bergejala ringan. Semua tertular dari kontak seksual dan berjenis kelamin laki-laki usia 25-50 tahun,” ujar Ngabila. Dia merinci jumlah kasus positif cacar monyet di Jakarta yang seluruhnya sedang menjalani isolasi di rumah sakit. Sementara, jumlah suspect atau terduga bergejala cacar monyet sebanyak 6 orang di Jakarta. “Pada 1 November 2023 ada 6 orang terduga suspect cacar monyet,” ucapnya. Jumlah orang yang diduga suspect, namun hasil pemeriksaan PCR negatif berjumlah 60 orang. “Kemudian untuk KE Asimtomatis berjumlah 9 orang dan masyarakat yang diduga terpapar serta sudah menerima vaksinasi cacar monyet berjumlah 452 orang dari target 495 orang,” ujar Ngabila. Meski awalnya berasal dari luar negeri, hasil penelusuran Kementerian Kesehatan diketahui 6 pasien cacar monyet juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual. Penderita cacar monyet pada umumnya memiliki faktor perilaku seks berisiko (homo seksual dan seks bebas) dengan ciri-ciri muncul lesi dan ruam kemerahan diikuti demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, serta sulit menelan. Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. (jon)