Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, mengungkap bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang lima kasus yang diduga Monkeypox alias Cacar Monyet. Namun, Mary memastikan bahwa empat di antaranya dinyatakan negatif untuk Monkeypox dan satu kasus sedang menunggu hasil PCR.
“Total ada 5 kasus yang dilaporkan, dengan kesimpulan 4 kasus bukan Monkeypox dan 1 kasus masih menunggu hasil PCR,” kata Mary pada Jumat (3/11/2023).
Mary juga menyebut bahwa satu kasus yang dicurigai merupakan anak di bawah umur, sedangkan empat kasus lainnya adalah remaja menuju dewasa. “Distribusi usia dari 1 kasus yang dicurigai adalah 11 tahun, sedangkan 4 kasus lainnya berusia antara 23-37 tahun,” jelasnya.
Mary menjelaskan bahwa laporan kasus Monkeypox di Kota Depok sejak 1 Oktober hingga 2 November 2023, berdasarkan sistem New All Record (NAR), sebagai berikut:
– 1 kasus dicurigai, dengan gejala yang tidak memenuhi kriteria Monkeypox, sehingga statusnya dikeluarkan. Saat ini kondisinya sudah sehat dan berusia 11 tahun.
– 2 kasus diduga (suspek) dengan domisili di Depok, hasil pelaporan dari faskes (fasilitas kesehatan) di Jakarta, dengan hasil pemeriksaan sampel yang negatif untuk Monkeypox.
– 1 kasus kontak erat yang tidak bergejala dan domisili di Depok, hasil pelaporan faskes Jakarta, dengan hasil pemeriksaan sampel yang negatif untuk Monkeypox.
– 1 kasus diduga (suspek) dengan domisili di Depok, hasil pelaporan dari Faskes Kota Bogor, saat ini masih menunggu hasil PCR sampel Monkeypox.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengungkap bahwa data terbaru kasus Monkeypox atau Cacar Monyet di Indonesia mencapai 27 kasus dan sebagian besar terjadi di DKI Jakarta.
“Ada 27 kasus konfirmasi, dengan 1 kasus di Bandung, 2 di Tangsel, 2 di Kabupaten Tangerang, 1 di Kota Tangerang, dan sisanya di Jakarta,” kata Siti saat dikonfirmasi oleh MNC Portal Indonesia pada Selasa, 31 Oktober 2023.