Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan alasan penyitaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Penyitaan dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengumpulkan bukti guna menemukan tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Aktivitas penyidikan pada tahap ini adalah untuk mencari, mengumpulkan bukti, dan menemukan tersangka dalam tindak pidana yang terjadi,” ungkap Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (17/11/2023).
Ade tidak merincikan hubungan LHKPN dengan kasus dugaan pemerasan tersebut, namun ia yakin penyitaan tersebut terkait dengan proses penyidikan yang sedang berlangsung. Selain LHKPN, Ade menyatakan pihaknya juga menyita beberapa dokumen lain yang belum dapat diungkapkan karena terkait dengan materi penyidikan.
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah menyita LHKPN dari Ketua KPK Firli Bahuri, yang mencakup periode 2019-2020, 2021, hingga 2022.
