loading…
Mikrotrans berjalan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Foto/Dzikry Subhanie
Mikrotrans merupakan salah satu moda transportasi yang ada di Jakarta. Mikrotrans merupakan angkutan kota (angkot) yang terintegrasi dalam sistem JakLingko . Sementara, JakLingko adalah sistem transportasi yang terintegrasi (rute integrasi, manajemen integrasi, dan pembayaran integrasi) di DKI Jakarta.
Namun, dalam percakapan sehari-hari, orang sering menggunakan istilah naik JakLingko daripada naik Mikrotrans. Padahal, Mikrotrans dan JakLingko adalah istilah yang berbeda.
Terlepas dari kesalahan penggunaan istilah naik Mikrotrans atau naik JakLingko di atas, berikut adalah cara naik angkot Mikrotrans. Ini penting bagi Anda yang ingin mencoba naik angkot yang harganya masih Rp 0 alias gratis ini.
1. Siapkan Kartu Uang Elektronik
Anda yang akan naik angkot Mikrotrans harus memiliki Kartu Uang Elektronik (KUE). KUE itu dikeluarkan oleh beberapa bank BUMN maupun bank swasta.
2. Menunggu di Tempat yang Ditentukan
Salah satu titik pemberhentian angkot Mikrotrans JAK45 di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. Foto/Dzikry Subhanie
Selain di terminal awal dan tujuan, Mikrotrans berhenti di beberapa titik yang telah ditentukan. Biasanya ada pelang bergambar bus bertuliskan STOP disertai nomor angkot pada titik pemberhentian tersebut. Misal, JAK45 (Terminal Ragunan-Terminal Lebak Bulus). Anda bisa menunggu di lokasi tersebut.
Antre di pemberhentian Mikrotrans wajib Anda lakukan. Jika situasi dan kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk membuat calon penumpang berbaris, pastikan orang yang tiba terlebih dahulu di pemberhentian Mikrotrans didahulukan saat naik.
3. Utamakan Penumpang yang Turun
Mikrotrans berhenti untuk menunggu penumpang yang turun dan akan naik di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto/Dzikry Subhanie