Erick menyatakan bahwa pembukaan Windownesia akan menjadi reciprocal business yang akan membuat Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga bisa menyuplai produk dan merek unggulan Indonesia ke pasar internasional. Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah, juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan misi Sarinah untuk memberdayakan UMKM lokal dan menjadikan Indonesia sebagai pusat kreativitas dan kerajinan dunia.
“Kami bangga bekerja sama dengan Dufry International AG,” ujarnya.
Di lain kesempatan, Maya Watono, Direktur Marketing dan Consumer Experience InJourney, mengatakan bahwa pasar telah merespon positif kehadiran Windownesia. Barang-barang yang dijual unik karena diproduksi secara lokal dan mencerminkan budaya Indonesia.
“Karena orang-orang di luar sana tidak begitu mengenal Sarinah, kami menggunakan nama Windownesia. Target utamanya adalah para penumpang pesawat yang sedang menunggu penerbangan. Kami ingin menarik turis asing,” ungkapnya.
Setelah Perth, rencananya Windownesia akan membuka cabang di Korea Selatan dan India pada akhir tahun ini. Sedangkan Uni Emirat Arab juga tengah dalam proses, dan mungkin akan membuka cabang di kota lain di Australia tahun depan.