Bunga sakura memegang makna penting yang beragam. Selain keindahan warnanya yang khas dan tradisi yang melingkupinya di Jepang, bunga ini juga dikenal karena umurnya yang singkat. Ketika musim bunga tiba dan pohon sakura mulai berbunga, bunga-bunga yang indah tersebut hanya akan bertahan selama satu atau dua minggu sebelum akhirnya jatuh atau terbawa angin. Dengan fenomena yang begitu cepat berlalu ini, bunga sakura menjadi simbol dari kehidupan yang singkat dan efemeral, mencerminkan juga keberadaan manusia yang lewat begitu cepat.
Tidak hanya itu, bunga sakura juga melambangkan pembaruan dan kelahiran kembali. Tiap tahun, warna merah muda dari kelopaknya menandakan berakhirnya musim dingin yang suram dan awal musim semi yang ditunggu-tunggu. Hal ini juga bermakna sebagai awal tahun ajaran di Jepang, menjadi simbol dari kesegaran dan harapan akan hal-hal baru.
Selain itu, bunga sakura juga memiliki makna khusus dalam konteks militer Jepang. Para tentara diinformasikan bahwa mati seperti kelopak sakura yang berguguran adalah suatu kehormatan selama era ekspansi kekaisaran Jepang hingga Perang Dunia II. Pohon sakura ditanam sebagai simbol kekuatan dan kehormatan bagi tentara Jepang, memperkuat hubungan antara negara dan bunga sakura. Namun, dengan berjalannya waktu, pohon sakura juga menjadi lambang perdamaian bukan perang, menghibur jiwa para prajurit dalam situasi yang sulit.