Gunung Ambang tidak terlalu terkenal secara nasional dibandingkan dengan gunung lain, namun terkenal di kalangan masyarakat setempat. Pendakian ke Gunung Ambang sangat direkomendasikan karena keindahan alamnya, dan cocok untuk pendaki pemula.
Gunung Ambang memiliki potensi alam luar biasa yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, agro dan penelitian ilmiah. Rute pendakian ke Gunung Ambang melewati kawasan hutan di ketinggian 1.254 mdpl.
Beberapa tempat wisata di sekitar Gunung Ambang meliputi Danau Tuduago, Danau Mooat, Danau Tondok, Kawah Gunung Moyayat, Air Terjun Moyayat, Pemandian Air Panas Bangunanwuwuk, dan agrowisata di sekitar Danau Mooat.
Gunung Ambang terakhir meletus sekitar tahun 1850-an, dengan catatan pengamatan yang dimulai sejak bulan Juli 1839. Gunung Ambang merupakan kerucut gunung api muda yang aktifitasnya berkembang melalui sisa tubuh kaldera. Formasi vulkanik di Komplek Gunung Ambang terbentuk dari erupsi magmatik sekitar 240 ribu tahun yang lalu.