Konsep Ginga terinspirasi dari teknik tarian Brasil dan bela diri seperti capoeira. Ketika diadopsi sebagai gaya hidup, Ginga menjadi simbol kesantunan, kebebasan, dan kehidupan yang penuh kebahagiaan, fleksibilitas, serta hubungan yang kuat dengan akar budaya Brazil.
Menurut The Independent, sandal jepit dipercaya berasal dari Mesir Kuno sekitar 4.000 tahun yang lalu. Sandal jepit tertua yang masih ada saat ini dipajang di British Museum, Inggris, berasal dari sekitar 1.500 SM. Seiring berjalannya waktu, bahan yang digunakan untuk membuat sandal jepit berkembang dari papirus, daun lontar, dan jerami menjadi plastik dan karet.
Sandal jepit mulai populer dalam budaya Barat setelah Perang Dunia Kedua, ketika tentara membawanya dari Jepang sebagai oleh-oleh. Versi modern dari sandal jepit dipakai terutama di pantai atau kolam renang pada tahun 1950-an dan 1960-an.
Nama sandal jepit bervariasi dari satu negara ke negara lain. Di Jepang, sandal jepit disebut zori dan digunakan untuk mengajari anak-anak berjalan, sedangkan di budaya lain disebut dengan sebutan seperti plugger, jandal, atau thong. Istilah flip-flop lebih merupakan terminologi modern yang berasal dari tahun 1960-an saat sandal dipakai sebagai pernyataan fesyen dan untuk fleksibilitas saat cuaca panas.