Seorang tahanan Palestina diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh tentara Israel di Penjara Sde Teiman di Gurun Negev dan akhirnya dipindahkan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, seperti dilaporkan oleh KAN pada Selasa, 30 Juli 2024. Namun, pemerintah Israel tidak merilis identitas tahanan tersebut, hanya menyebutnya sebagai komandan unit Hamas.
Menurut laporan Anadolu Ajansı pada Rabu, 31 Juli 2024, tahanan tersebut dipindahkan ke Sde Teiman dari penjara militer Ofer dekat Ramallah di Tepi Barat. “Pemindahan tahanan ini dianggap sebagai langkah luar biasa, mengingat adanya perintah dari Mahkamah Agung Israel untuk mengurangi jumlah tahanan di Sde Teiman,” ungkap KAN.
Sebanyak sepuluh tentara Israel diduga terlibat dalam pelecehan seksual terhadap tahanan di fasilitas penahanan yang dikenal kejam tersebut. Sembilan tentara telah ditahan pada Senin, 29 Juli 2024, untuk diinterogasi sehubungan dengan penyelidikan kasus tersebut.
Pasca penangkapan tersebut, terjadi protes dari kelompok sayap kanan, termasuk politikus, yang berhasil menerobos masuk ke dua pangkalan militer di Israel selatan dan tengah untuk menuntut pembebasan para tentara tersebut. Berbagai laporan juga menyinggung tentang penyiksaan berat terhadap tahanan Palestina di Penjara Sde Teiman sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza.
Tentara Israel diperkirakan telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas medis sejak 7 Oktober 2023. Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan tahanan Palestina dari Gaza telah dibebaskan oleh tentara dalam kondisi kesehatan yang memburuk, dikarenakan bekas luka penyiksaan yang terlihat jelas pada tubuh mereka.