PDIP telah memutuskan untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Kabar ini muncul setelah tidak adanya nama Anies saat pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta.
Pengamat politik Ahmad Fauzi alias Ray Rangkuti mengkritik strategi PDIP dalam menempatkan Pramono Anung di Jakarta. Menurutnya, hal ini seharusnya dihindari karena Pramono tidak dikenal oleh warga Jakarta.
Ray juga menyayangkan keputusan PDIP untuk menempatkan Rano Karno sebagai wakil gubernur, padahal ia memiliki ikatan khusus dengan warga Jakarta, terutama etnis Betawi. Menurut Ray, keputusan ini cukup unik dan bisa menjadi kesalahan fatal bagi PDIP dalam Pilkada 2024.
Ray juga mengkhawatirkan elektabilitas Pramono-Rano yang masih jauh tertinggal dari Ridwan Kamil atau Suswono. Menurutnya, pasangan calon tersebut baru akan memulai kampanye mereka, sementara lawan-lawannya sudah mendekati angka 20%.
Meskipun demikian, PDIP masih memilih untuk menjadi oposisi dan belum jelas strategi politik apa yang akan mereka lakukan dalam menghadapi Pilkada 2024.