Sejarah Distro yang Identik dengan Kota Bandung

Date:

Share post:

Toko distro, singkatan dari distribution store, merupakan tempat untuk membeli produk fesyen seperti baju dan aksesorinya. Distronya beragam produk brand fashion secara indie, dan keberadaannya diyakini bermula dari Bandung pada era 1990an. Anak-anak muda Bandung menciptakan produk fesyen sendiri yang mencerminkan identitas dan gaya mereka karena keterbatasan akses terhadap merek ternama.

Daniel Indra, salah seorang pendiri toko distro di Jakarta, mengungkapkan bahwa produk distro awalnya diciptakan sebagai identitas diri bukan untuk bisnis. Setiap produk distro memiliki keunikan sendiri dalam desain, karakteristik, gambar, dan tulisan, serta diproduksi secara terbatas untuk menciptakan kesan eksklusif. Kaus merupakan ciri khas produk distro, dengan stok terbatas dan kualitas yang lebih baik karena dibuat terbatas.

Distro pertama di Bandung adalah studio musik “Reverse” yang menjual merchandise musik, kaset, CD, artwork, dan pernak-pernik. Salah satu pendirinya adalah Richard Mutter, mantan drummer Pas Band. Produk distro biasanya disablon dengan bahan katun seperti cotton combed dan fine cotton.

Source link

Semua BErita

Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia

Peran Bappenas dalam meningkatkan akses terhadap energi bersih - Bappenas: Pendorong Akses Energi Bersih di Indonesia, lembaga...

Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

Peran swasta dalam mendukung program konservasi alam dan lingkungan serta pembangunan - Peran Swasta dalam Mendukung Konservasi...

Strategi Konservasi Air untuk Menghadapi Kekeringan

Strategi konservasi air untuk menghadapi kekeringan - Kekeringan, ancaman yang kian nyata di tengah perubahan iklim, menjadi...

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran

Yayasan Paseban dan Perannya dalam Membangun Masyarakat yang Bersifat Toleran - Yayasan Paseban, sebuah organisasi nirlaba yang...