Kemunculan Meghan terjadi setelah Pangeran Harry melakukan serangkaian penampilan solo di New York City. Sumber bersikeras bahwa rencana jangka panjang mereka adalah mengejar “aktivitas solo” dengan fokus bersama tetap pada Archewell Foundation.
Menurut sumber yang dekat dengan pasangan tersebut, “Harry dan Meghan secara konsisten menjalankan aktivitas solo sehubungan dengan kepentingan masing-masing, namun tetap berkomitmen pada upaya bersama melalui Archewell. Bersama-sama mereka mempunyai proyek-proyek menarik yang sedang direncanakan, semua memajukan misi bersama untuk memberikan dampak global yang positif.”
Pada awal pekan ini, Pangeran Harry memulai kunjungannya selama seminggu ke Lesotho dan Afrika Selatan. Selama di Lesotho, ia dijamu oleh Raja Letsie III dan Ratu Masenate Mohato Seeiso, bersama teman lamanya Pangeran Seeiso. Selama kunjungannya, ia memamerkan karya Sentebale, badan amal yang didirikannya bersama Pangeran Seeiso pada tahun 2006, untuk mengenang ibu mereka.
Sentebale, yang berarti “jangan lupakan aku” dalam bahasa Sesotho, didirikan untuk mendukung anak-anak di negara di mana satu dari tiga orangtuanya meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan HIV AIDS. Lesotho telah lama mendapat tempat di hati Harry, dengan sang pangeran menghabiskan dua bulan di kerajaan Afrika Selatan itu setelah lulus dari sekolah pada tahun 2004, pada usia 19 tahun.