Selama proses pencarian, tim SAR Desa mencari remaja tersebut dengan memanggil namanya. Remaja tersebut kemudian menjawab panggilan tim SAR dan akhirnya ditemukan di belakang warung yang berjarak sekitar 10 meter.
Kepala BPBD Purbalingga, Prayitno, menyatakan bahwa setelah suara korban ditemukan, Naomi diminta untuk tidak bergerak. Tim SAR kemudian mendekati lokasi Naomi dan membantunya yang dalam keadaan lemas dan tak berdaya.
Sebelum dinyatakan hilang, Naomi bergabung dalam open trip untuk mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah pada tanggal 5-6 Oktober 2024. Kegiatan mendaki ini dilakukan di luar kegiatan sekolahnya.
Dalam open trip tersebut, diketahui bahwa ada rombongan terdiri dari 40 pendaki yang berangkat dari pos pendakian Bambangan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pukul 23.00 WIB. Mereka dijadwalkan untuk kembali ke pos Bambangan pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 21.24 WIB.
Namun, Naomi tidak kembali bersama rombongannya. Pada Senin, 7 Oktober 2024, ketua rombongan melaporkan hilangnya Naomi ke pos pendakian. Ketua Basarnas, Abdullah, menyebutkan bahwa pada Senin tersebut ketua rombongan melaporkan bahwa Naomi Daviola Setyanie belum kembali.