Dugaan pungutan liar (Pungli) kembali mencuat di Desa Girijagabaya, Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak, Banten. Peristiwa ini terjadi saat pembagian beras Bulog, di mana sejumlah warga Kampung Cianggiren mengaku diminta Oknum RT membayar Rp 15.000 Per KPM pada Rabu, 25 Desember 2024. Selain itu, warga juga mengeluhkan adanya pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang seharusnya bernilai Rp 400.000 namun dipotong menjadi Rp 330.000.
Kepala Desa Girijagabaya, Muhaemin, membenarkan adanya pungutan tersebut sebesar Rp 15.000 saat pembagian beras Bulog. Ia menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk ongkos ekspedisi dari Desa Kewarga Cianggiren untuk pengondisian RT selama penyaluran. Warga telah beberapa kali diminta membayar pungutan serupa pada saat penyaluran beras Bulog sebelumnya, yang menimbulkan pertanyaan mengingat kontribusi dari pihak Bulog sudah diberikan setelah pembagian selesai di tingkat kabupaten.
Saat ini, Pihak Bulog maupun pemerintah Kecamatan masih belum memberikan tanggapan terkait dugaan pungutan liar ini. Warga berharap agar pemerintah Desa lebih transparan dalam pengelolaan dana bantuan serta mengevaluasi kebijakan yang dapat membebani masyarakat penerima bantuan. Semoga kejelasan dan keterbukaan dalam pengelolaan bantuan ini dapat membantu warga yang membutuhkan tanpa adanya pungutan tambahan yang merugikan.
