Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, meminta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abduk Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda untuk dievaluasi secara menyeluruh. Hal ini disampaikannya setelah kasus kematian bayi berusia 6 bulan penderita muntaber di ruang IGD RSUD AWS akibat dugaan lambatnya penanganan.
Reza menyatakan bahwa ini bukan kasus pertama, dan telah terjadi beberapa kasus sebelumnya yang terkait dengan pelayanan yang kurang maksimal di RSUD tersebut. Ia mengungkapkan kekecewaannya dan menekankan pentingnya transparansi manajemen RSUD AWS terkait kejadian tersebut.
Menurutnya, Rumah Sakit pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada seluruh warganya tanpa diskriminasi. Reza juga menyoroti perlunya mencari solusi dan langkah-langkah tepat untuk memperbaiki sistem pelayanan di RSUD AWS agar kejadian serupa tidak terulang.
Reza menambahkan bahwa keselamatan dan kesembuhan pasien harus menjadi prioritas utama tanpa membedakan antara pasien BPJS dan non-BPJS, serta antara miskin dan kaya. Ia juga mendesak Pemprov Kaltim untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait potensi ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUD AWS guna memastikan kualitas pelayanan yang lebih baik bagi seluruh pasien.