KABARDPR.COM – Panel Survei Indonesia (PSI) telah melakukan survei tentang preferensi masyarakat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas dari dua pasangan calon Pemilihan Walikota (Pilwakot) Pekalongan.
Pasangan calon yang disurvei adalah Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab dan H Muhtarom-Makmur Sofyan Mustofa. Survei dilakukan oleh PSI pada tanggal 28 Juli hingga 4 Agustus 2024 menggunakan teknik multistage random sampling terhadap 1500 responden di 4 kecamatan dan 27 kelurahan dengan margin of error sekitar 2,52%.
Direktur Eksekutive PSI, Mahendra Zaeni, menjelaskan bahwa para responden adalah penduduk Kota Pekalongan yang berusia di atas 17 tahun atau yang telah menikah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
Dalam hasil survei, 63,2% responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Pemerintah Kota Pekalongan, sementara 33,7% menyatakan puas dan 3,1% tidak memberikan jawaban. Masalah utama yang menyebabkan tingkat kepuasan rendah adalah penanganan sampah dan limbah serta banjir akibat rob.
Mahendra juga mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Pekalongan mengetahui adanya Pilwakot 2024 dan sebagian besar dari mereka akan memberikan suaranya. Tingkat popularitas dan akseptabilitas dari masing-masing calon juga diukur dalam survei tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan H Muhtarom-Makmur Sofyan Mustofa memiliki tingkat pengenalan dan penerimaan yang tinggi. Namun, dalam pertanyaan terbuka, muncul bahwa sebagian responden lebih memilih pasangan Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab.
Rikal Dikri, seorang Pengamat Politik Nahdlatul Ulama, mengatakan bahwa petahana Walikota Afzan Arslan Djunaid memiliki kans besar untuk dikalahkan karena belum berhasil menyelesaikan beberapa masalah besar yang dialami oleh warga Kota Pekalongan.
Dari survei PSI, terlihat bahwa harga kebutuhan pokok yang mahal, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, banjir rob, dan masalah sampah merupakan masalah yang mendesak dan perlu diselesaikan segera oleh pemimpin baru di Kota Pekalongan.