Agus mengungkapkan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Yogyakarta. Namun, masalah sampah yang belum terselesaikan di Yogya menjadi perhatian utama yang memerlukan penyelesaian segera. Sampah dapat mengganggu kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke kota budaya tersebut.
Pemerintah, khususnya kabupaten/kota, telah melakukan dua langkah utama sebagai tanggung jawab dalam pengelolaan sampah setelah TPA Piyungan ditutup, yaitu melalui edukasi masyarakat dan pendirian TPST. Agus berharap TPST dapat segera dibangun untuk mengolah sampah yang mencapai 260 ton per hari di Yogya. Targetnya adalah September 2024 agar TPST dapat beroperasi dan mengelola sampah dengan baik.
Agus menekankan bahwa setiap perubahan memerlukan proses yang tidak bisa terjadi secara instan. Proses tersebut membutuhkan edukasi dan literasi yang terus didorong dari awal hingga akhir. Masalah sampah tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan semua pihak harus terlibat dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Singgih mengusulkan agar pengelolaan sampah di kampung wisata (desa wisata) dapat menjadi salah satu atraksi pariwisata bagi pengunjung. Di sisi lain, Agus sedang merumuskan insentif dan disinsentif bagi hotel dan penginapan yang bisa mengelola sampah dengan baik atau mengabaikan masalah sampah.