Indonesian Gastronomy Community (IGC) telah mengadakan talkshow “Gastronomi Istana Negara dari Masa ke Masa” untuk mengulas preferensi kuliner dari dua proklamator dan dua presiden Republik Indonesia. Putri Guntur Sukarno, cucu dari Soekarno, membagikan pengalaman kuliner dari neneknya, Fatmawati, yang terjun langsung ke dapur untuk menyiapkan jamuan kenegaraan dengan masakan khas Sumatra seperti gulai pakis dan rendang.
Menurut Putri, Bung Karno memiliki preferensi kuliner yang sederhana karena masa perjuangan yang dialaminya. Menu favorit Bung Karno termasuk sayur lodeh, tempe bosok, tempe bacem, nasi putih, telur ceplok dengan kecap Blitar Sie Wie Bo, dan roti bakar mentega. Bung Karno juga menggunakan kuliner Indonesia sebagai diplomasi pangan, seperti yang ditunjukkan dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung dengan sajian bernuansa Sunda seperti rengginang, peuyeum, opak, dan buah-buahan Indonesia.
Bung Karno juga terkenal dengan kegemarannya akan mangga dan sawo, di mana ia meminta mangga dikupas setelah makan agar tetap segar. Kegemaran kuliner dan budaya Bung Karno tercermin dalam setiap acara kenegaraan yang ia hadiri.