Nia Niscaya dari Kemenparekraf menyatakan penyesalannya atas keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan Puncak, Bogor. Dia menekankan perlunya pengawasan dan monitoring yang rutin untuk mengatasi masalah ini agar para PKL dapat direlokasi dan tidak kembali berjualan di tempat tersebut.
Keberadaan para PKL tersebut dapat merusak citra keindahan dan kenyamanan kawasan Puncak yang menjadi tujuan wisatawan. Nia menegaskan bahwa monitoring dan relokasi merupakan langkah yang penting untuk menghindari kerusakan citra tersebut.
Sebuah video yang menampilkan para PKL menjajakan dagangan mereka menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat telah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah PKL menjual berbagai macam produk mulai dari minuman, jajanan ringan, hingga makanan berat seperti bakso dan nasi goreng. Banyak pengendara yang singgah untuk membeli makanan dan minuman dari PKL tersebut.
Kemenparekraf berharap agar Pemda dapat memberikan pengawasan yang lebih ketat di lapangan untuk mengatasi masalah keberadaan PKL di sepanjang jalan Puncak. Monitoring yang rutin diharapkan dapat menghindari kerusakan citra kawasan tersebut akibat keberadaan PKL yang sembarangan berjualan di tempat tersebut.