Menurut UNICEF, kekerasan seksual terjadi di berbagai tempat, dengan jumlah korban tertinggi terdapat di Afrika Sub-Sahara sebanyak 79 juta anak perempuan dan wanita. Di Asia Timur dan Asia Tenggara, jumlah korban mencapai 75 juta. Data tersebut juga menunjukkan bahwa 73 juta wanita dan anak perempuan di Asia Tengah dan Selatan terdampak, 68 juta di Eropa dan Amerika Utara, 45 juta di Amerika Latin dan Karibia, serta 29 juta di Afrika Utara dan Asia Barat.
Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyebut kekerasan seksual terhadap anak sebagai noda pada hati nurani moral manusia. Kekerasan tersebut menimbulkan trauma yang dalam dan berkepanjangan, seringkali dilakukan oleh orang yang dikenal atau dipercayai anak di tempat-tempat yang seharusnya membuat mereka merasa aman.
UNICEF juga mencatat bahwa kebanyakan kekerasan seksual pada anak terjadi selama masa remaja, khususnya antara usia 14 dan 17 tahun. Dampaknya semakin parah ketika anak-anak menunda mengungkapkan pengalaman mereka atau merahasiakan pelecehan tersebut sama sekali.