Relawan Ganjar Untuk Semua (GUS) telah menyelenggarakan pelatihan pemulasaraan jenazah bagi warga di Kota Tangerang, Banten, pada Jumat (27/10/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial masyarakat.
“Kami menerima undangan dari masyarakat dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk mengisi pelatihan pemulasaraan jenazah. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan, waktu, dan sambutannya,” kata Koordinator GUS Kota Tangerang, Ahmad Hasani.
Pelatihan ini diikuti oleh sejumlah peserta yang terdiri dari ibu-ibu anggota majelis taklim dan pengurus DKM di Kecamatan Periuk. Para pemuka agama menjadi narasumber dalam pelatihan ini yang lebih fokus menjelaskan tentang tata cara memandikan jenazah sesuai dengan aturan agama Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Kami menjelaskan proses pemulasaraan jenazah sebelum dimakamkan. Hal ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat dan menjadi bagian penting dari kebutuhan mereka sendiri,” tambah Ahmad Hasani.
Menurutnya, perlakuan yang baik terhadap jenazah warga yang telah meninggal dunia merupakan bukti hubungan sosial yang erat antarwarga. Semakin banyak warga yang mengetahui tata cara pemulasaraan jenazah diharapkan semakin banyak yang dapat membantu keluarga warga yang meninggal dunia.
“Alhamdulillah, ada pelatihan pemulasaraan jenazah. Alhamdulillah, kami semua dapat menerima materi pelatihan dengan baik dan dapat dipahami,” ujar Widianti, salah satu peserta pelatihan.
Warga setempat merasa senang dan terbantu karena selain mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pemulasaraan jenazah, mereka juga menerima peralatan pemulasaraan jenazah seperti keranda mayat, kain kafan, dan lainnya.
Bantuan dari para relawan GUS berhasil memotivasi warga untuk membantu sesama. Sebelumnya, mereka mengakui bahwa keterlibatan warga dalam pemulasaraan jenazah di lingkungan mereka sangat terbatas dan mengandalkan beberapa orang saja.
“Biasanya kita mengandalkan ibu ustazah di sini dalam pemulasaraan jenazah. Kebetulan di sini juga sebagai pembina majelis taklim. Kami sebagai anak didik beliau biasanya membantu,” ungkap salah seorang peserta pelatihan.
(poe)