Pasangan lainnya, Andre dan Kate Golding, mengatakan bahwa mereka harus menerjang banjir untuk sampai ke Bandara Internasional Dubai. Saat ini, mereka masih berada di bandara setelah penerbangan dibatalkan.
“I ini benar-benar kacau. Orang-orang tidur di ruang tunggu, di lantai, paket makanan di mana-mana. Benar-benar pengalaman yang sangat kotor,” kata Andrew.
Mereka berdua telah mencoba membeli tiket pengganti untuk kembali ke Inggris dan bahkan mencari tiket penerbangan berbeda dengan harapan dapat pulang secepat mungkin.
Di Bandara Internasional Dubai, pasangan asal Skotlandia Margaret McArthur dan suaminya Derek terjebak selama lebih dari 13 jam. Mereka seharusnya terbang menuju Tokyo pada Rabu pagi, namun penerbangannya ditunda tanpa waktu yang ditentukan dan tanpa pilihan penerbangan alternatif.
“Kami sudah berada di sini selama 13 jam sejauh ini. Tidak ada makanan dan hanya minum kopi. Tidak ada fasilitas tempat kami disuruh menginap,” ucap Margaret.
Pasangan ini merasa ‘sangat membutuhkan makanan’ namun tidak ada kupon makanan yang diberikan kepada penumpang. Mereka merasa kebingungan dengan situasi yang terjadi dan mengeluhkan bahwa komunikasi dengan maskapai penerbangan sangat buruk.