loading…
Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, belum berhasil dipadamkan. Kebakaran semakin meluas dan menghasilkan asap yang tebal, yang juga berdampak pada warga sekitar. Foto: MPI/Isty
Camat Neglasari Andhika Nugraha menyatakan bahwa warga di sekitar TPA telah mulai dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Petugas Tramtib bersama Satpol PP, Kepolisian, dan Dinas Kesehatan, ditugaskan untuk mengevakuasi warga.
“Kami segera melakukan evakuasi karena asap mulai mengarah ke permukiman dan berpotensi mengganggu pernapasan dan kesehatan warga. Kami akan terus mencari dan mengevakuasi warga di wilayah ini,” ungkapnya, Sabtu (21/10/23).
Andhika melanjutkan bahwa warga yang dievakuasi akan ditangani oleh Dinas Kesehatan dan petugas dari Puskesmas Neglasari. Tim Tagana Dinas Sosial telah mencatat kebutuhan yang diperlukan oleh warga yang dievakuasi, terutama anak-anak dan lansia.
“Kebutuhan warga sudah dicatat oleh Tagana Dinas Sosial, termasuk bantuan makanan, popok, dan obat-obatan yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan bahwa pihaknya telah menambahkan dua lokasi pengungsian tambahan bagi warga yang terdampak. Warga yang tinggal dalam radius 500 meter dari lokasi kebakaran diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri, mengingat adanya asap yang semakin tebal dan berpotensi berdampak buruk pada kesehatan.
“Satpol PP juga sedang menyisir rumah-rumah warga untuk mengimbau mereka untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lokasi pengungsian sudah bertambah menjadi tiga, yaitu di kantor Kecamatan Neglasari, Kantor Dinsos, dan Kelurahan Kedaung Wetan,” jelas Arief.
Berdasarkan pengakuan warga yang dievakuasi, M Pardiansyah, asap mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi. Kemudian, petugas dari Kecamatan Neglasari datang untuk menjemput warga dan mengevakuasi mereka.
“Siang ini, asapnya lebih tebal dari semalam karena terbawa oleh angin. Pagi tadi, asap mulai masuk ke wilayah pemukiman padahal semalam tidak ada yang masuk ke wilayah pemukiman. Efeknya juga terasa dengan sesak napas dan mata yang perih. Kami berharap api segera dapat dipadamkan dan kami dapat kembali pulang,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, arah angin juga mempengaruhi asap yang jatuh ke permukiman warga. Ketika angin bertiup kencang, asap akan turun ke jalan dan menghambat jarak pandang pengendara sepeda motor maupun mobil. Bahkan, petugas juga meminta pengendara sepeda motor untuk putar balik karena jalan terlalu gelap untuk dilalui.
(thm)