Ternyata ini Loh Hubungan Hari Tua dan Seribu Hari Pertama Kehidupan – Berita Kesehatan, Tips dan Artikel Medis Indonesia – Kanal-Kesehatan.com

Date:

Share post:


Post Views:
123

    
      Mengapa Lansia Memiliki Banyak Penyakit?
      Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
      
    
  

Kanal-Kesehatan.com – Seribu Hari Pertama Kehidupan atau 1000 HPK adalah sebuah proses kehidupan manusia paling penting untuk diperhatikan. Jumlah hari tersebut dihitung sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan yakni selama 9 bulan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari), yang jika dijumlah maka tepat 1000 hari.

Mengapa 1000 hari itu menjadi sangat penting bagi kehidupan awal seorang manusia? Lalu apa hubungannya masa 1000 hari tersebut dengan Lansia dan segala macam penyakit yang menyertainya? Hal menarik ini diungkap Dr Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, M.Kes pada bincang Sehat Selaras di Radio Smart FM beberapa waktu lalu.

 

Seribu Hari Pertama Kehidupan
Ada hubungan apa sebenarnya antara seribu hari pertama kehidupan dengan Penyakit Lansia? Ternyata memang ada kaitannya, sebab jika kita melakukan usaha baik untuk kesehatan maka akan berbuah kesehatan pula, seperti apa yang disampaikan Dr Abidin berikut, “Setiap perbuatan baik dalam kesehatan, bayarannya tubuh sehat, mental kuat, umur panjang,”

“Setiap perbuatan baik dalam kesehatan, bayarannya tubuh sehat, mental kuat, umur panjang,”
( Dr Abidinsyah Siregar, DHSM, MBA, M.Kes)

Menjadi jelaslah mengapa kita perlu mempersiapkan kesehatan sejak usia dini, bahkan sejak dalam kandungan. Mengingat banyaknya manfaat dari berbagai upaya kesehatan yang dilakukan pada 1000 HPK “Jika digabungkan, masa dalam kandungan sembilan bulan dan dua tahun masa menyusui jumlahnya persis seribu hari.  Seribu hari yang sangat menentukan kita nanti seperti apa, daya tahan, kecerdasan, imunitas, kekuatan tubuh, disitulah fase penting dari setiap kita,” tambah Dr Abidin.

Pada periode 1000 HPK tersebut, organ-organ vital seperti otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang. Sehingga menjadi ikhtiar yang sangat baik untuk dilakukan agar hadir manusia sehat dan kuat.

Mempersiapkan kehamilan sejak awal menjadi momentum baik untuk menyiapkan segala kebutuhan nutrisi janin sampai proses menyusui dan penyediaan makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI). Sebab sekali lagi, persiapan yang baik pada 1000 HPK dapat berefek baik pula pada masa Lansia.

Kematian Sudah Terjadi Saat Kelahiran
Muncul pertanyaan menggelitik, “Mengapa Lansia Banyak Penyakitnya?” dengan jelas Dr Abidin mengemukakan fakta menarik. Bahwa proses penuaan, proses sakit, dan bahkan kematian itu sejatinya sudah dimulai sejak kelahiran manusia. Sebab setiap sel dalam tubuh manusia memiliki umur. Sel akan mati dan berrgenerasi setiap saat.

Dr James Ferrell, seorang profesor biologi kimia dan sistem serta biokimia dari Universitas Stanford dalam sebuah jurnal menyampaikan jika sel tidak beregenrasi dengan baik, maka dapat merugikan bagi kesehatan manusia. Sehingga Apoptosis atau kematian sel yang terprogram sangat diperlukan untuk membersihkan tubuh dari sel berbahaya.

“Proses penuaan itu sudah sudah terjadi sejak kelahiran kita, yang kedua proses menjadi sakit juga sudah dimulai sejak kelahiran kita, yang ketiga proses kematian pun sudah dimulai sejak kelahiran kita. Jadi sebenarnya segala sesuatu itu bukan terjadi pada kemudian hari. Tetapi sudah terjadi sejak kita memulai kehidupan karena setiap sel dalam tubuh kita itu punya umur, punya daya tahan, punya antibodi sehingga tergantung seperti apa proses ia menjadi seorang manusia pada kandungan ibunya. Maka itu menjadi modal besar baginya (sejak kecil) untuk bisa bertahan dari penyakit, penuaan, dan masalah kesehatan lainnya,” jelas Dr Abidinsyah.

Nah “modal” inilah yang kemudian mendukung manusia menjalani kehidupannya hingga Lansia. Meski fungsi organ manusia akan menurun seiring bertambahnya usia, seperti apa yang disampaikan Dr Abidin, “Secara fisiologi fungsi tubuh kita sesuai umur megalami kemunduran karena kita memang punya limitasi dari segi waktu. Tidak ada manusia yang pernah hidup selamanya, tidak ada. Yang pasti ada masa berakhir yang disebut sebagai kematian. Kematian itu pun kita tidak tahu kapan terjadinya”

 

Aktivitas berkebun dibawah sinar matahari pagi selama 30 menit merupakan salah satu kegiatan yang baik bagi kesehatan.

 

Bergerak Menjadi Obat
Berdasarkan riset skala nasional yang berbasis komunitas dan telah dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI, penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah untuk penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan stroke serta masalah gigi dan mulut serta penyakit sendi.

Hal senada diungkap Dr Abidin bahwa, “Dari berbagai penelitian yang diterbitkan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan maupun BPS maupun para ahli  dan para epidemologi  itu menemukan bahwa rata-rata orang Indonesia lansia itu memiliki dua sampai empat jenis penyakit,”

Tak bisa dielakkan lagi, berbuat baik untuk kesehatan menjadi wajib hukumnya. Sebagai saran Dr Abidin yang merupakan Ketua Umum BPP Obkesindo (IHO) ini, mengajak semua untuk terus bergerak, baik yang usianya masih dibawah 50 tahun bahkan yang sudah lebih dari 60 tahun. Hanya saja bedanya, jika dibawah umur 50 tahun disarankan untuk bergerak dibawah sinar matahari pagi selama kurang lebih 30 menit.

Bagi yang diatas 60 tahun disarankan terus bergerak 30 menit tersebut dan masih harus ditambah dua formula ajaib lainnya lagi menurut Dr Abidin. Apakah itu? Berinteraksi dan Tetap Aktif Berkomunikasi.

  1. Berinteraksi Dengan Sesama Teman
    Bagi yang berusia diatas 60 tahun lakukan juga interaksi dengan sesama teman untuk membangun jiwa. Sehingga kejiwaan dan moral psikisnya baik yang membuat keyakinan tentang kebaikan, keyakinan tentang kebermanfaatan, dan keyakinan tentang masa depan.
  2. Aktif Berbicara
    Begitu pula untuk usia diatas 60 tahun untuk tetap aktif berbicara dengan dukungan keluarga untuk terus mengajak berbicara ayah ibu atau kakek nenek nya. Ini tentu juga banyak manfaatnya bagi kesehatan fisik dan psikisnya.

Fokus terus bergerak menjadi kunci mengurangi resiko beragam penyakit, dengan mengurangi makanan yang tidak memberikan manfaat bagi tubuh dan tetap terus bergerak, rasanya dapat menjadi obat. Meminjam istilah Dr Abidin, “Kalaupun ada salah salah makan, tetap terbakar dan digunakan. Tidak menjadi endapan dan menumpuk di pembuluh darah”

Persiapkan dengan baik sejak awal kehamilah, lakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta terus bergerak. Hal tersebut tampaknya menjadi kiat yang baik dan saling berkaitan serta saling mendukung satu sama lain. Jangan sampai dua kenikmatan pemberian Tuhan berupa kesehatan dan waktu luang tidak dapat kita dapatkan, karena kelalaian.

Penulis: Dasuciana

 

 

 


Source link

Semua BErita

Keluarga Menerima Dua Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Dua jenazah korban pesawat jatuh di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024), diserahkan kepada keluarga di RS Polri...

6 Fakta Menarik Gunung Ambang di Sulawesi Utara yang Terakhir Meletus pada 1850-an

Gunung Ambang tidak terlalu terkenal secara nasional dibandingkan dengan gunung lain, namun terkenal di kalangan masyarakat setempat. Pendakian...

Man City Juara EPL 2023/24 | BusamID

Manchester City meraih gelar juara English Premier League (EPL) musim 2023/2024 setelah mengalahkan West Ham United dengan skor...

Ikut Nyanyi Lagu Sayang, Presiden Jokowi dan Puan Maharani Salaman Usai Gala Dinner World Water Forum 2024

GWK Cultural Park di selatan Denpasar dipilih sebagai tempat gala dinner untuk menyambut delegasi WWF 2024. Sebagai persiapan,...