Kurator pameran merancang sejumlah titik yang bisa membuat pengunjung bersenang-senang meskipun isu yang diangkat cukup berat. Salah satunya adalah topeng dari kanvas yang bisa digunakan sebagai properti foto Instagram dan merangsang keterampilan sensori pengunjung.
Di bagian lain, terdapat busana unik yang bisa digunakan sebagai kostum saat berfoto. Salah satu karya instalasi yang menarik adalah Tropicalia karya Helio Oiticica, yang dipamerkan pertama kali di Asia Tenggara. Karya tersebut merupakan kritik terhadap konstruksi populer Brasil sebagai “surga tropis” dan menginterogasi realitas kompleks kehidupan sehari-hari di Dunia Selatan.
Pameran ini merupakan upaya Galeri untuk mendorong pemahaman yang lebih baik tentang seni rupa Asia Tenggara, sejarahnya, dan hubungannya dengan sejarah seni global. Eugene Tan, Direktur Galeri Nasional Singapura, berharap pameran ini akan berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung mengenai pembingkaian ulang seni modern.
Eugene Tan kemudian diangkat menjadi CEO Galeri Nasional Singapura pada 1 April 2024, menggantikan Chong Siak Ching. Ia juga akan menjabat sebagai CEO SAM sekaligus Ketua Gugus Seni Rupa.