Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan mendorong pemberian subsidi untuk tarif angkutan produk ekspor UMKM. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan produk ekspor UMKM di Balikpapan. Tarif angkutan yang dinilai terlalu mahal menjadi salah kendala bagi para pelaku usaha.
“Hari ini merupakan kegiatan sosialisasi hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Hasil kerjasama ini adalah terkait dengan produk-produk unggulan yang siap ekspor. Apabila diekspor ke luar negeri maka ada pengurangan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan seluruh sektor unggulan atau komoditas khusus untuk produk UMKM,” kata Kepala Disdag Balikpapan Haemusri dalam kegiatan Sosialisasi Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) untuk meningkatkan ekspor Kalimantan Timur di Hotel Tjokro Balikpapan, Rabu (8/5/2024).
Menurutnya, ada beberapa catatan bagi para pelaku usaha UMKM pada kegiatan tersebut, yakni terkait dengan besarnya ongkos angkutan untuk produk ekspor. Mereka berharap kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan agar dapat memberikan subsidi ongkos angkut kepada pelaku usaha UMKM.
“Mereka ini terus maju dan siap ekspor khususnya sudah naik kelas binaan dari Dinas Perdagangan Kota Balikpapan,” ungkapnya.
Untuk di Kota Balikpapan sendiri, lanjutnya, ada 11 produk unggulan dari berbagai macam jenis. Untuk produk ekspor yang berasal dari Balikpapan 96 persen berasal dari produk CPO, sedangkan 4 persennya berasal dari para UMKM seperti hasil kerajinan, pertanian, perikanan, olahan rumah tangga. (Muhammad M) Editor: M Khaidir
Baca berita BusamID seputar Kaltim, Samarinda, dan lainnya melalui Google News.