Sekitar 17 menit setelah turbulensi, pilot mampu melakukan “penurunan terkendali dari ketinggian 37 ribu kaki,” kata laporan tersebut. Mereka menambahkan bahwa pesawat tidak mengalami turbulensi lebih parah selama pengalihan penerbangan ke Bangkok.
Pilot juga meminta layanan medis untuk segera bertindak saat kedatangan. TSIB, yang beroperasi di bawah Kementerian Transportasi Singapura, mengatakan bahwa penyelidikan ini masih berlangsung.
Total ada 211 penumpang dan 18 awak di dalam pesawat Boeing 777-300ER, menurut Singapore Airlines. Geoff Kitchen (73) meninggal karena dugaan serangan jantung di dalam pesawat, sementara 104 penumpang lain dibawa ke Rumah Sakit Samitivej Bangkok untuk perawatan.
Ali Bukhari (27), yang duduk bersama istrinya Ramiza, mengatakan pada BBC bahwa pesawat tersebut “langsung terjun bebas.” “Mengerikan sekali. Seperti menuruni rollercoaster vertikal,” katanya.”Masker oksigen jatuh semua, bagian dalam pesawat rusak.”
“Saya kira itu karena kekuatan turbulensi, tapi kebanyakan hanya karena semua orang yang tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlotar ke udara dan menabrak langit-langit. Kami melihat darah di langit-langit. Itu benar-benar kacau. Banyak orang di lantai,” ia menyambung.