Balikpapan, Busam.ID – Inflasi di Kota Balikpapan diperkirakan akan mulai melandai setelah mengalami kenaikan akibat kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran Idulfitri. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan, IHK Kota Balikpapan Bulan April 2024 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen (mtm) dan secara tahunan inflasi Balikpapan mencapai 3,06 persen (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi menyatakan bahwa tingkat inflasi ini sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional namun lebih rendah dari inflasi gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Kelompok pendorong inflasi utama adalah kelompok transportasi dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama karena tingginya penggunaan transportasi udara selama periode Idulfitri.
Beberapa komoditas dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang menyumbang inflasi tertinggi antara lain tomat, jagung manis, bawang merah, semangka, dan bawang putih. Naiknya harga tomat disebabkan oleh gagal panen di beberapa daerah pemasok, sedangkan bawang merah dan bawang putih naik karena faktor cuaca.
Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi seperti ikan layang, kangkung, cabai rawit, bayam, dan kacang panjang, yang dapat menahan laju inflasi di Kota Balikpapan. Untuk periode ke depan, inflasi diharapkan melandai seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah Idul Fitri, meskipun perlu diwaspadai peningkatan harga komoditas akibat banyaknya tanggal merah dan cuti bersama di bulan Mei 2024.
Perlu juga lebih dioptimalkan dalam mengendalikan inflasi komoditas pangan. (Muhammad M)
Editor: M Khaidi