Rafli dan Zahra tidak memiliki target jarak yang harus mereka tempuh setiap hari saat mengayuh sepeda. Mereka hanya akan terus mengayuh sepeda dari pagi hingga sore hari tanpa henti. Saat tiba waktu salat, merekapun akan beristirahat sejenak. “Kita gowes sesuai dengan kondisi cuaca dan fisik kita sendiri,” ujar mereka.
Keduanya dapat melakukan perjalanan dengan leluasa karena pekerjaan yang mereka tekuni tidak terikat dengan pihak ketiga. Sebagai kreator konten, mereka tidak perlu meminta izin cuti kerja untuk melakukan perjalanan mereka. Bahkan, mereka mendapatkan penghasilan dari konten-konten perjalanan mereka yang selalu mereka bagikan di media sosial Instagram @purnamarafli_.
“Walaupun tidak mudah, keluarga kami mendukung keputusan kami untuk pergi ke Mekkah menggunakan sepeda tanpa rombongan lain,” ungkap Rafli. Mereka berdua, tanpa tim lain, berangkat menuju Mekkah dengan dukungan penuh dari keluarga mereka.
Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, baik suka maupun duka yang mereka alami dalam perjalanan, mereka saling mendukung untuk tetap berpuasa selama bulan Ramadan. Mereka menyadari bahwa energi yang mereka keluarkan selama perjalanan akan terkuras, namun mereka tetap bertekad untuk tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat.